Selasa, 13 Desember 2011

Peri Gigi

“Gigi kamu jangan sampai bolong.”
“Kan nanti gigi kakak juga bakal copot, Bu.”
Lalu ibu mendongengkanku tentang peri gigi.
“Nanti kalau gigi kamu copot, disimpan di bawah bantal ya. Peri gigi akan mengambilnya saat kamu tidur, lalu menggantinya dengan uang yang sesuai dengan kebersihan gigimu yang copot itu.”
Paginya aku mendengar suara orang bertengkar, aku tak begitu jelas mendengarnya dari balik pintu kamarku. Hanya terdengar suara laki-laki “Bayar atau keluar” dan suara nenek yang menenangkan Ibu setelah laki-laki itu membanting pintu.
Aku bersembunyi di dalam selimut, tiba-tiba tangan nenek membelai lembut menenangkanku “Jangan takut”. Saat aku membuka selimut dan melihat senyum nenek, terbersit ide untuk melunasi utang Ibu. “Gigi nenek bagus”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar