Kamis, 21 Juni 2012

CARAKU ONANI



Saya sendiri tertawa baca judul tulisan ini. Seperti deskripsi blog ini, saya berniat menyebarkan berbagai kebusukan pribadi, dan yang perlu digaris bawahi bahwa apa pun yang saya tulis adalah upaya untuk menghibur diri, bukan bermaksud menyakiti. Kalau pun sebagian dari anda ada yang terhibur membaca tulisan saya, mari kita doakan bersama semoga hal tersebut menjadi amalan bagi saya, amien...

Mungkin ada sebagian pembaca yang bertanya, “kalau hanya sekedar curhat kenapa harus ditulis dalam blog?”. Jawabannya sederhana, “Saya ingin berbagi, saya yakin semua orang pasti ingin dimengerti. Setiap orang perlu wadah sebagai tempat aktualisasi diri, oleh karena itu, selain menyebarkan kebusukan pribadi saya juga ingin mewakili mereka yang gatal tidak didengar”. Persetan orang mau anggap saya gila, stress, sableng, atau semacamnya saya tidak peduli. Kalau suka silakan baca, anda tidak suka silakan pergi, toh pintunya juga belum saya tutup.

Apa itu Onani?
Saya bukan ahlinya, jadi untuk mendeskripsikan kepada khalayak umum secara gamblang apa itu onani saya tidak sanggup. Singkat kata, menurut saya sendiri onani adalah menghibur diri sendiri.

Kapan saya onani?
Onani biasa saya lakukan ketika saya sedang sendiri. Lagian saya juga malu kalau onani di depan orang banyak. Fantasi saya tidak berkembang, statis, bahkan hilang begitu saja kalau ada orang yang lihat. Masalah ada selain orang yang melihat, cuek aja, yang penting mereka tidak mengganggu  imajinasi saya. “Apa saya tidak takut?”. Kenapa saya harus takut, kan saya sudah menjadi bagian dari mereka. Bahkan saya lebih sempurna. Katanya...
Mengenai waktu kapan saya onani adalah ketika orang lain tidak sanggup menghibur saya. Ketika amarah berkecamuk hebat dalam diri saya. Ketika “malaikat kecil” tak datang menjenguk saya. Ketika hati saya tak bisa berfikir logis. Ketika logika saya tak mampu mendengar nasehat nurani. Lalu saya mendengar ada yang mengeluh...

Bagaimana cara saya onani?
Bebagai macam cara saya onani. Mulai dari menggunakan berbagai alat sampai dengan hanya bermodal fantasi. Dari menggunakan kaki, kepala, gambar, video semua sudah pernah saya lakukan. Tapi yang jelas, saya melakukan onani dengan menggunakan tangan. Saya gunakan tangan saya untuk menekan tuts-tuts di keybord. Saya manfaatkan tangan saya untuk menuangkan ide, gagasan, keluh kesah, dan apapun yang ingin saya sampaikan ke dalam sebuah tulisan. Dan inilah cara favorit saya dalam ber-onani. Lewat tulisan saya bisa menuangkan berbagai kegilaan yang saya rasakan. Saya menulis tanpa kontrol, saya telanjang, menelanjangi berbagai aling-aling yang menempel pada dinding-dinding imajinasi saya. Sehingga seringkali saya diprotes, dihujani caci maki, ditusuk berbagai kebusukan akibat ide yang saya tuang ke dalam tulisan saya.

Apa saya tidak takut dosa?
Tidak, saya tidak takut. Kenapa saya harus takut berdosa karena onani? Kan saya hanya menghibur diri. Lagi pula berzina saja saya tidak merasa berdosa. "Apa anda tidak takut menyakiti orang lain?". Apa lagi menyakiti orang lain. Saya sangat tidak takut. Justru yang saya takutkan adalah jika ada orang lain yang menyakiti saya. Itu baru saya takut. Kalau pun ada yang merasa sakit hati membaca tulisan saya, saya anggap yang bersangkutan terlalu lebay, menelan mentah-mentah setiap kata dalam kalimat yang saya sampaikan. Seperti yang sering orang katakan, “Ketika kita lapar dan didepan kita ada beras. Tidak mungkin kan langsung kita makan itu beras. Dimasak dulu, baru kita makan”. Kecuali...

Pesan onani dari saya
Tidak perlu anda pahami setiap jengkal tulisan saya, cukup anda pahami diri saya. Sepenuhnya..
 
 
# andra-kurniawan